Langsung ke konten utama

Bukan Pemeran Utama ( Part 1 )





Aku tak pernah menyangka, bahwa kejadian kecil yang menurut ku sepele, bisa menjadi kejadian yang tak pernah bisa aku lupakan, bahkan kejadian itu dapat mengubah hidupku,  mengubah diriku, cerita ku, bahkan perasaan ku. 


-Ayana Olina Barsha-




***




Padang, Desember 2017



Malam itu Ayana hanya sibuk dengan laptopnya, hanya terdengar suara ketikan keyboard yang menghiasi kesunyian di kamar kos nya. Kamar yang di hiasi dengan foto nya bersama sang kekasih, beserta para sahabat-sahabatnya. Kamar kos yang terlihat cukup rapi, dan terkadang juga cukup berantakan. Karna bagi cewek yang bernama lengkap, Ayana Olina Barsha, mood sangat berpengaruh dalam perubahaan keadaan kamar kos nya. 

Ayana seorang mahasiswi Universitas Andalas jurusan Akuntasi semester empat. Selain kuliah, Ayana juga bekerja di salah satu perusahaan asuransi di Indonesia. Pekerjaan yang tidak di kejar waktu, tapi kita sendiri yang mengatur waktu. Dan hal itu yang menjadi alasan terkuat bagi Ayana untuk tertarik bekerja di perusahaan tersebut.

Selain itu, hal yang menurut Ayana baik bergabung dalam perusahaan tersebut, yaitu pendapatan yang di dapatkan sesuai dengan pencapaian, jadi semakin besar pencapaian semakin besar pula pendapatan yang didapatkan. Karna bekerja disana butuh prestasi, bukan sensasi.

Dan hal lain yang membuat Ayana mau bekerja, ia sangat ingin memiliki uang sendiri. Karna dengan mendapatkan uang sendiri, ia akan merasakan suatu kenikmatan yang tak pernah terbayangkan oleh nya selama ini. Dan ia ingin mencoba nya. 

Dan di tambah lagi, menurut Ayana, pekerjaan ini adalah investasi untuk dirinya dalam jangka panjang. Karna seperti yang kita tahu, menjadi agen asuransi termasuk salah satu pekerjaan dengan pendapatan yang tertinggi di Indonesia. Bisa dilihat seperti Merry Riana, yang mendapatkan satu juta dolar pertama nya di usia 26 tahun saat menjadi tenaga penjual produk asuransi di Negeri Singa, Singapura.

Berbicara masalah pekerjaan, terdengar suara notifikasi dari group kerjaan nya yang hanya berisikan lima orang saja. Itu bukan group formal, melainkan group yang Ayana buat dengan teman-teman nya untuk membahas tentang asuransi dan masalah hangout mereka. Secara mereka semua masih mahasiswa, jadi hangout adalah hal yang masih belum bisa dilepaskan dari mereka. 


Dan bisa di katakan, group itu inisiatif dari mereka berlima untuk membuatnya. Lebih tepatnya, inisiatif orang yang menurut Ayana dan yang lain nya yang paling dewasa setelah Talita, nama nya Gevano Adeza.  Gevan kuliah di salah satu Universitas swasta di kota Padang, yaitu Universitas Putra Indonesia. 


Gevan masih jomblo, karna Gevan masih belum menemukan calon prospekan baru untuk calon pacarnya. Katanya sih masih cari-cari, ketemu apa nggak nya, cuma Gevan dan Allah yang tahu. Secara, Gevan sangat pemilih kalau masalah milih cewek. Motto nya " harus cewek cantik, kalau nggak, mendingan gue jomblo."


Gevan termasuk yang paling dewasa, namun terkadang juga menyebalkan karna tingkah nya yang terkadang melampaui tingkat kedewasaan nya, singkatnya terlalu mengurui. Mungkin itu saja yang Ayana dan teman teman nya nggak suka dari Gevan. Tapi bagaimana pun juga, manusia tak semua nya benar dan tak semua nya salah, mungkin karna itu teman-teman Gevan yang lain nya dapat memakhlumi sifat Gevan yang satu itu. 


Kembali ke notifikasi ponsel nya Ayana, Ayana mulai membaca percakapan teman-teman nya secara perlahan. Dan inti percakapan tersebut, mereka akan keluar malam ini untuk sekedar berkumpul dan makan, karna bisa di bilang akhir-akhir ini mereka semua sudah jarang berkumpul, karna di sibukkan dengan kerjaan dan juga kuliah masing masing.

Setelah mengetahui titik kumpul untuk bertemu, Ayana akhirnya memutuskan untuk mencari pakaian yang cocok ia gunakan untuk malam ini. Baju kemeja kotak-kotak dengan bawahan jeans menjadi pilihan Ayana malam ini, Ayana terlihat sangat cantik walaupun masih tetap dengan sepatu unggulan nya, sneakers


Sebelum Ayana berangkat ketempat yang sudah di janjikan, Ayana terlebih dahulu menjemput sahabatnya yang juga bekerja di tempat yang sama dengan nya. 

Nama sahabatnya Talita Alvaretta. Sering di panggil Tata. Kalau di tanya masalah status, tenang.. Tata masih jomblo tingting. Jadi masih ada peluang untuk mendapatkan nya.  Tata juga berkuliah di tempat yang sama dengan Ayana, dan alasan Tata masuk kedalam pekerjaan itu, karna awalnya Tata dipaksa sama Ayana untuk masuk " Lagian nggak ada salahnya cari uang sendiri " itu yang selalu dikatakaan Ayana kepada nya.



Menunggu Tata lebih kurang dua puluh menit, akhirnya Tata keluar dengan fashion kesukaan nya yaitu menggunakan blouse dengan fringe jeans. Kedua cewek cantik itu segera berangkat ke titik kumpul yang sudah di tentukan. Namun, sebelum Ayana menghidupkan motor biru nya, ada motor hitam yang mendekati mereka, Ayana dan Tata tahu itu motor milik siapa.

Namanya, Gamaliel Nata Genandra, anak teknik dengan rambut yang sedikit gondrong dan  celana jeans yang sudah setengah robek menjadi ciri khas cowok yang satu ini. Entah itu adalah fashion nya dari dulu, entah memang celana itu sudah robek dan terpaksa harus ia pakai karna nggak ada stok celana lain nya.

Gamaliel yang sering di panggil Gamgam bisa dikatakan paling kecil dari mereka, sikap maupun umur nya. Dia terkenal dengan mood nya yang berubah dengan cepat. Dia yang awalnya baik baik saja, dan sangat ceria, bisa berubah dengan dia yang tidak mood sama sekali untuk melakukan apapun, dan itulah Gamal. 


Namun, Gamgam tetap yang paling heboh dan yang paling bloon di antara mereka berlima. Terkadang tingkah nya dapat membuat teman-teman nya yang lain tertawa, itu kalau lagi mood nya yah. Kalau badmood nya, nggak usah ditanya. Palingan semua wajah mereka bakalan datar dan nggak bakalan ada yang berani ngomong kalau si pembuat onar sudah badmood





" Aya, sama gue aja yuk " ucap Gamal setelah motor nya berhenti disamping motor Ayana 

" Trus Tata?" Tanya Ayana melirik Tata


" Yaudah, Tata sendiri aja. Kalian berdua aja " Jawab Tata langsung menyuruh Ayana turun dari motornya sendiri




Tata menyadari satu hal malam itu, bahwa kecurigaan nya selama ini adalah benar. Seorang Gamaliel semakin dekat dengan sahabat nya yang satu ini. Kecurigaan itu muncul, karna Gamal selalu dekat dengan Ayana, dan selalu berpergian dengan Ayana di saat mereka pergi mencari calon nasabah urusan pekerjaan mereka. Dan bukan hanya itu, sesekali Gamal juga sering mengajak Ayana keluar walaupun bukan urusan pekerjaan.

Ada atau tidak adanya perasaan, yang jelas Tata melihat mereka berdua terlihat sangat dekat sebagai seorang sahabat yang baru mengenal dalam kisaran waktu tiga bulan, karna mereka bergabung dalam perusahaan asuransi tersebut baru genap tiga bulan.

Sesampainya di tempat titik temu, yang berada di dekat kantor mereka, hanya ada mereka bertiga disana. Beberapa lama menunggu, akhirnya keluar lah inisiatif dari Tata untuk menanyakan keberadaan dua teman nya lagi, dan semua jawaban mereka hampir sampai "Hampir sampai Ta" 

Dan hanya satu orang yang membuktikan ucapan nya tersebut, dia datang dengan motor hitam nya dengan sebuah tas samping yang disandang oleh nya. 

Nama nya, Kenzio Daffa Argani. Dia anggota hangout yang baru-baru ini bergabung dengan mereka. Awalnya tidak ada yang mengenal cowok yang sering di panggil Ken, apalagi Ayana. Secara Ayana adalah orang yang sangat tidak peka dengan lingkungan nya dan tak pernah melirik lelaki lain,karna hanya ada satu lelaki yang ada di hatinya dan menjadi pusat perhatian nya, Juan Frista nama nya. 


Ayana dan Juan sudah lima tahun menjalani hubungan, tiga tahun di masa putih abu- abu dan dua tahun dengan hubungan jarak jauh. Perbedaan jarak antara mereka, dikarenakan mimpi mereka yang berbeda. Ayana yang sangat ingin kuliah di Universitas Andalas, berbeda dengan Juan yang ingin kuliah di Pekanbaru karena alasan keluarga.

Kembali kepada Kenzio, dia baru beberapa bulan di Padang. Dia berasal dari Bogor, namun sebelum pindah ke Padang, dia menetap di Pekanbaru. Dia pindah ke Padang karna ingin membantu pekerjaan Ayahnya yang ada di Padang, dan meninggalkan Ibu dan adik-adiknya yang menetap di Pekanbaru. 


Ken nggak kuliah, itu yang membedakan Ken dengan ke empat teman yang lain nya, yang sibuk dengan urusan kuliah. Namun, perbedaan itu tak membuat Kenzio terintimidasi, malah Ken dapat berbaur cepat dengan mereka. 


Awal Kenzio masuk ke kumpulan Ayana dengan teman-teman lain nya karna Tata yang berkenalan terlebih dahulu dengan Ken, sekitar kurang lebih satu minggu. Ken termasuk orang yang pendiam, karna itu dia nggak bisa berbaur dengan teman-teman kerjaan yang lain nya, apalagi cewek. Karna kata Kenzio, dia nggak bisa memulai sebuah percakapan dengan cewek terlebih dahulu. 


Setelah berkenalan dengan Tata, barulah dengan Ayana, dan ke dua teman lain nya. Yang memasukkan Kenzio kedalam group yang bernamakan squad dengan tanda uang dolar sebanyak tiga buah itupun adalah Tata. Secara, cuma Tata dan Gevan Admin group tersebut. 





" Yang lain pada kemana nih ?" Tanya Ken yang hanya melihat tiga batang hidung di depan nya

" Yang lain, padahal cuma satu orang lagi" Celetus Gamal seperti biasa


" Katanya bentar lagi sampai " Jawab Tata, karna hanya Tata yang selalu bersikap baik kepada Kenzio. 


" Oh iya, " -tiba- tiba Ayana mengeluarkan suara nya- "temenin gue beli kue dulu deh, ada teman kos gue yang lagi ulang tahun, jadi anak-anak kos nitip kue nya sama gue. Takut kelupaan kalau ntar beli nya."

" Jadi sekarang?" Timpa Gamal yang ada di depan nya 

" Iya, suruh Gevan nyusul kesana aja ntar. Kalau di tunggu bakalan lama, kan gitu kebiasaan Gevan " Ucap Ayana

" Yaudah, chat Gevan Ta, suruh susul kesana aja " Timpa Kenzio 

" Aya, kalau gitu, titip motor lo disini aja, suruh Tata ama Ken, enggak enak dia sendirian" Saran Gamal




Dan dengan cepat Tata menitipkan motornya kesalah satu karyawan cafĂ© tempat langganan mereka. Alhasil hanya ada dua  motor yang berangkat menuju toko kue tersebut. 





***





Sesampainya di toko kue milik salah satu artis Indonesia yang berada di kawasan Imam Bonjol, akhirnya Ayana dengan cepat memesan kue tersebut. Secara, semua teman-teman nya sudah sedari tadi kelaparan dan ingin segera menuju ke tempat makan.




" Selesai, yuk " Ucap Ayana setelah memesan kue 

" Tunggu Gevan dulu, dia udah jalan kesini " Ucap Tata yang langsung di anggukan oleh Ayana 

" Jadi besok kamu ke Pekanbaru nya?" Tanya Tata kepada Kenzio yang sedari tadi sudah berbicara masalah keberangkatan nya ke Pekanbaru.

" Mau kepekanbaru Ken?" Tanya Ayana 

" Iya kayaknya Aya, ada family  yang menikah, jadi harus kesana"

" Yah.. ikut dong " Ucap Ayana yang  membuat ketiga teman nya itu terdiam 

" Aku pengen ketemu sama Juan di Pekanbaru, udah lama banget nggak ketemu dia"

" Yaudah ayuk ikut"

" Sama siapa aja kamu pergi Ken?"

" Sama Ayah sama Bunda Ya" Jawab Ken


" Yah, sama keluarga kamu yah. Gapapa aku ikut?"

" Ngapain juga lo yang ke Pekanbaru Ya, seharusnya yang nyusul tu, cowok bukan cewek. Masak lo yang ke sana buat nyusul dia, dia dong yang kesini buat nyusul lo" Ucap Gamal dengan suara yang naik satu oktaf


" Dia kuliah dondong, makanya dia nggak bisa kesini. Kalau bisa udah dari kemaren dia kesini" Jawab Ayana dengan nada yang nggak kalah tinggi nya 


" Aya emang nggak kuliah? Tanya Ken

" Engga, libur" Jawab Ayana dengan amat bangga nya

" Yaudah kalau emang mau ikut, ayuk ikut," -jawab Kenzio dan melanjutkan -"cuma betul juga kata si Gamgam, seharusnya Juan yang hampiri kamu kesini." Jawab Ken yang membuat Ayana berpikir panjang " Ya juga yah " Jawab Ayana akhirnya

" Tapi, kalau emang nggak bisa nahan rindu lagi, yaudah pergi aja. Biar bisa hilangin rasa rindu nya " Ucapan Kenzio malam itu benar benar menjadi vitamin yang sangat berfungsi bagi Ayana. Emang benar, Ayana sangat merindukan Juan, yang sudah beberapa lama tak ia temui. 


" Coba bilang dulu sama doi. Apa respon dia, kalau kamu mau kesana" Ujar Ken




Dan akhirnya, dengan cepat Ayana mengambil smartphone nya dan mengatakan nya kepada Juan, kebetulan mereka lagi chat malam itu.




" Yaudah aku tanya bentar. Soalnya setiap kali bilang mau kesana, selalu nggak boleh, dia bilang jauh" 

" Yaudah tanya aja dulu" Jawab Ken 





Ayana : Sayang, gimana kalau aku besok ke Pekanbaru,boleh ?" 

Juan  :  Sama siapa?

Ayana : Sama teman kerja Aya, Kenzio. Dia ada urusan keluarga ke pekanbaru. Selasa balik ke Padang, jadi ada satu hari buat kita ketemu dan jalan jalan. Kangen

Juan  :  Yaudah, ikut aja.





Jawaban Juan benar-benar membuat Ayana bahagia malam itu, dia benar-benar ingin bertemu dengan kekasihnya dan menikmati waktu berdua dengan nya.




" LDR itu emang susah banget Ya, harus saling ngerti dan saling percaya. Tapi emang iya, susah.  Buktinya, aku aja yang udah lima tahun pacaran, bisa putus juga karna nggak saling mengerti."

" Yang sama Nia itu yah? yang kamu ceritain waktu kita selesai prospek minggu kemaren itu yah?" Tanya Ayana

" Iya, padahal udah lama banget. Tapi akhirnya putus karna masalah sepele."

" Karna apa?" Tanya Tata


" Jadi kan dia kerja, dan aku ngerti dia lagi kerja. Jadi waktu itu, aku chat dia, tapi sama sekali engga dia balas, padahal dia online. Trus aku Tanya, lagi ngapain sampai-sampai nggak bisa balas chat aku bentar, padahal kondisinya dia pegang hp, dan dia online. Dan tiba-tiba di marah besar, dan dia bilang aku enggak ngertilah intinya. Akhirnya, karna nggak mau memperumit masalah dan tetap ingin perjuangin dia, aku minta maaf. Aku udah coba buat ngalah, tapi dia tetap bersikeras buat putus. Yaudah, dengan berjalan nya waktu, akhirnya aku setuju putus sama dia "

" Gila, pacaran lima tahun, putus cuma gara gara itu doang" Timpa Gamal


" Makanya Ya, selagi bisa berkorban, berkorban aja, selagi bisa mengalah, ya mengalah aja, selagi semua nya masih baik baik aja, ya perjuangin. Karna bakalan nyesel, kalau udah kehilangan orang yang kita sayang " 





Hening, hanya keheningan yang terasa malam itu. Entah keadaan Kenzio yang memang lagi galau, entah karna kata-kata Ken yang memikat hati Ayana dan yang lain nya. Namun keheningan itu, berhenti disaat  satu motor datang mendekati mereka. Dan itu adalah motor milik Gevan. Gevan datang pada waktu yang tepat, yang membuat keheningan menjadi hilang.




" Makan yuk, laper " Ucap Gevan yang tiba tiba membuat mereka semua tertawa

" Gue sama Kenzio yah Ta. Lo sama Gamal. Ada yang mau gue tanya-tanya sama Ken. Masalah besok" Ucap Ayana secara spontan tanpa berpikir terlebih dahulu


Dan akhirnya, Tata dan Gamal pun menuruti permintaan Ayana. Sedangkan Ayana tak tahu, pindahnya dia ke motor Ken membuat perubahan besar dalam hidupnya dan juga membuat petengkaran di dalam pertemanan nya. 


Ayana tak pernah tahu, kalau malam itu, adalah malam awal untuk cerita barunya. Malam yang menjadi malam yang tak pernah terlupakan bagi nya. Malam yang menjadi bukti, bahwa segala sesuatu yang sudah di rencanakan akan terjadi jika Allah sudah menghendaki nya.

Dan cerita baru dalam hidup Ayana Olina Barsha akan di mulai. Dengan lelaki, yang baru-baru ini hadir di dalam hidupnya. 









Bersambung...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I'm Not a Twin ( Part 5 )

5. Muncul Kebahagiaan Langkah kaki ku berjalan dengan sangat cepat, Arya mengenggam tanganku dengan nafas yang tak karuan. " Ya kamu yakin pak Hakim nggak mencari kita?" Tanya ku yang mengikuti langkah kaki Arya " Iya, aku yakin. Ayo cepat Ra" Ucap Arya  Flashback Bel sekolah kembali berbunyi, pertanda pelajaran akan dimulai. Aku menatap Arya meminta penjelasan apa yang akan aku lakukan. " Kalau kita kabur sekarang, aku yakin Pak Hakim akan marah" ucap Arya yang ada didepan kelas " Lalu gimana? Sekarang udah jam sebelas Ya, satu jam lagi mereka pulang. Kita juga belum minta kepastian agar kepulangan mereka ditunda" " Tapi kamu tahu kan Pak Hakim gimana? Aku yakin dia akan nelfon Bunda karna aku bolos pelajaran nya" " Makanya aku saja yang bolos, dia juga nggak tahu bakalan nelfon siapa kalau aku bolos" " Nggak Ra, kasih aku waktu buat mikir sebentar" " Nggak bisa Ya, bentar lag...

I'm Not a Twin ( Part 2 )

2. Mimpi Pertama " Jangan!!"  Teriakku disaat mimpi buruk lagi-lagi datang menghampiriku. Tubuh ku mulai tak karuan, panas dingin yang ku rasakan. Tangan ku mulai gemetaran seperti mendapatkan goncangan yang sangat dahsyat. Dengan kecepatan yang penuh, tanganku segera meraih handphone yang ada di dekat lampu tidurku. " Ha-lo A-r-ya " ucapku sangat gugup " Kenapa Ra? Mimpi lagi?" terdengar suara Arya diujung handphone ku " Iy-a" jawabku masih gugup " Gimana? Kali ini siapa yang kamu lihat di mimpi kamu?" tanya Arya yang membuat ku menangis " Kenapa? Apa dia orang yang kamu kenal? Atau, orang yang dekat sama kamu?" tanya Arya lagi " Mama Ya, yang aku lihat di mimpi ku " ucapku kembali menangis Diam. Tak ada satu orang pun yang berbicara.  " Gimana kejadian nya? " tanya Arya " Setelah hari ulang tahun Kanya, mama berencana untuk pergi bersama Kanya kesalah satu b...

I'm Not a Twin ( Part 4 )

4. Kenyataan Berbeda " Nara? Kamu mau beli apa? Biar aku yang traktir" ucap Arya disaat kami melihat beberapa baju disalah satu toko di mall " Aku lagi nggak mau beli apapun, kamu aja yang pilih pakaian yang cocok untuk mu " " Ayo lah Ra, aku pengen banget beliin kamu sesuatu. " " Lihat, aku banyak uang" lanjutnya memperlihatkan beberapa uang ditangan nya " Kamu dapat uang dari mana?" tanya ku " Kamu nggak usah tahu,yang jelas kita beli pakaian untuk kamu. Oke?" " Jangan bilang, kamu nyuri uang Bunda?" tanya ku curiga " Dasar kamu ini, aku sama sekali nggak nyuri uang bunda, ini bun.." Arya terhenti dan melanjutkan " Ini uang jajan ku yang nggak kepakai, jadi kita gunain aja. Aku benar-benar nggak tahu mau aku apakan uang ini" ucapnya dengan meyakinkan " Kita beli pakaian untuk kamu ya? Ya Nara? " ucap Arya membujukku Dan Arya terlihat sangat girang bah...