Langsung ke konten utama

Bukan Pemeran Utama ( Part 2 )






Ada sesuatu di dalam dirinya yang berbeda dari orang lain. Hal kecil yang mungkin menurut orang lain adalah hal yang biasa, tapi hal itu menjadikan ku memiliki rasa nyaman bila ada di dekatnya. 



-Kenzio Daffa Argani- 



**



Sebuah cafe yang lumayan besar di kawasan Veteran menjadi pilihan kelima anak muda itu untuk menikmati santapan pada malam hari. Masing-masing mulai memesan makanan yang mereka inginkan, ada yang memesan nasi goreng dan memesan minas saking laparnya. 

Sembari menunggu pesanan, Ayana teringat dengan percakapan nya dengan Ken di atas motor di saat perjalanan dari toko kue sampai cafe tersebut. Ken bercerita tentang Pekanbaru, tentang hubungan nya yang kandas, dan sesekali memberikan masukan kepada Ayana untuk mempertahankan hubungan jarak jauh nya dengan Juan. 

Malam itu Ayana menyadari, bahwa Ken adalah teman yang asyik di ajak ngobrol, karna setiap kali dua insan itu membicarakan suatu topik, mereka sama-sama langsung mengerti dan langsung nyambung untuk membahas topik tersebut. 



" Aya, makanan nya " ucap Ken yang ada disamping Ayana

" Eh iya " Jawab Ayana sadar akan makanan yang sudah ada di hadapan nya 

" Makan, katanya laper dari tadi "

" Iya, laper banget "



Dua remaja itu tak sadar dengan adanya teman-teman mereka yang lain nya. Mereka hanya sibuk dengan diri mereka sendiri dan perbincangan mereka. Mereka saling bercerita, bahkan sesekali tertawa, tanpa tahu, bahwa ada sesorang yang sedari tadi memperhatikan kedekatan mereka dari kejauhan, dan itu adalah Gamal. 

Sedari tadi Gamal hanya diam dan terlihat tidak mood, entah apa yang ia pikirkan, namun hanya ada satu kesimpulan, Gamal yang dari tadi enjoy tiba tiba berubah menjadi Gamal yang kehilangan mood nya. 



" Kamu nggak mau makan tomatnya?" Tanya Ayana kepada Kenzio yang menyisakan beberapa tomat di atas piring hijau nya itu

" Kamu mau ?" Tanya Kenzio menatap mata Ayana yang langsung di jawab dengan senyuman oleh nya


Biasa, Ayana termasuk cewek vegetarian. Semua rumput, dia makan, apa yang tidak termakan oleh orang lain, maka Ayana lah yang akan memakan nya. 

Dan disaat beberapa potongan tomat merah itu masuk kedalam mulut Ayana, Kenzio hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku cewek yang ada disamping nya itu. Dia berpikir, baru kali ini, cewek yang baru gue kenal, mau makan makanan sisa dari piring gue, bahkan dia nggak malu sama sekali.

Kenzio kembali tersenyum disaat Ayana juga tersenyum kearahnya setelah tomat itu habis di mulutnya. Kenzio semakin sadar, bahwa ada sisi lain dari diri Ayana yang berbeda dari cewek lain yang pernah ia kenal. Dan ia sadar, bahwa dia amat sangat panasaran akan diri cewek yang ada di samping nya malam itu. 



" Abis ini kita kemana?" Timpa Gevan disaat yang lain nya masih asyik menikmati santapan masing masing

" Karaoke aja yuk " Tiba-tiba cowok badmood yang sedari tadi diam akhirnya bicara

" Yaudah karaoke aja, kita kumpulin uang abis ini buat karaoke yah" Ucap Tata yang langsung di setujui oleh keempat teman nya


Biasa, Tata selalu jadi orang yang selalu mengingatkan masalah uang. Bisa di bilang, dia bendahara nya kelompok berlima itu.  



" Kok aku nggak kenyang yah?" Timpa Ayana tiba tiba 

" Yaudah pesan lagi aja" Ujar Ken yang langsung di jawab gelengan oleh Ayana " Kalau nambah lagi ga bakalan habis. Udah engga laper sih, cuma masih belum kenyang " Jawab Ayana yang membuat Kenzio tertawa tiba tiba 

Tu kan, ni cewek emang beda dari cewek yang lain nya, pikir Ken masih tertawa melihat tingkah Ayana

Setelah semua makanan mereka habis,kelima anak muda itu pun langsung menuju parkiran dimana motor mereka di parkirkan



" Aya, kamu sama Gamal aja, nggak enak aku sama dia " Ujar Kenzio tiba tiba 

" Emang kenapa?" Tanya Ayana

" Kayaknya Gamal nggak suka deh kamu dekat sama aku. Kamu sama dia aja, biar aku sama Tata. Nggak enak aku sama dia " 

" Apaan sih Ken, aku sama dia kan nggak ada apa-apa. Kenapa harus ngerasa nggak enak segala. Udah yuk jalan, mereka udah nungguin tuh " Ucap Ayana melirik teman-teman nya yang sudah siap berangkat ketempat karaokean. 


Dengan rasa bersalah yang sedari tadi menghantui Kenzio, akhirnya dia memberanikan diri untuk bersama Ayana malam ini, padahal ia tahu, ada perubahan sikap yang dilakukan oleh Gamal kepadanya. 




**




Akhirnya sampailah mereka ke sebuah tempat karaoke yang sekaligus ada cafe di dalam nya. Mereka berlima pun segera masuk kedalam cafe tersebut untuk memesan ruangan karaoke. Namun, tempat karaoke tersebut penuh, karna malam ini bertepatan dengan malam minggu, sehingga banyak pasangan yang keluar untuk menikmati waktu bersama. Alhasil, kelima sahabat itu harus menunggu satu jam untuk mendapatkan room



" Gimana kalau yang di tempat karaoke yang satu nya lagi aja ?" Tanya Gamal kepada Tata yang langsung di jawab Tata" Yaudah kita cek kesana aja, siapa tahu masih ada room nya. Lagian disana juga lebih murah daripada disini" Ucap Tata yang selalu memikirkan uang saku teman teman nya. Secara mereka masing belum ada yang closing mendapatkan nasabah, otomatis mereka hanya mengandalkan uang saku mereka perbulan untuk hal itu. 


" Yaudah kesana aja " Ucap Gevan yang akhirnya di setujui oleh teman-teman yang lain nya 




***




Di pertengahan jalan, tiba tiba Ayana melihat Kenzio sedikit terganggu dengan tas yang melilit di tangan ya. Ayana tahu, tas itu sangat menggangu Ken yang lagi mengendarai motornya.



" Sini aku pegangin " Ujar Ayana mengambil tas yang melilit di tangan Kenzio



Lagi-lagi tingkah Ayana membuat Kenzio merasa semakin nyaman di dekatnya. Perhatian kecilnya, membuat Kenzio merasakan sesuatu yang berbeda pada hati nya. Dan Ken sadar akan perubahan hati nya tersebut. 



" Jadi gimana, kamu jadi pergi sama aku besok?" Tanya Ken mengingat pembicaraan nya dengan Ayana yang sempat terputus 

" Aku pastiin sama kamu besok yah. Kamu tanya sama Ayah kamu aja dulu, boleh apa engga aku ikut. Kalau ayah kamu bolehin, yaudah aku ikut"

" Yaudah besok aku kasih kabar"



Tak terasa, dua insan itu semakin hanyut dengan perbincangan mereka yang semakin dekat itu. Banyak yang  mereka bicarakan, terlihat bahwa kedua sejoli itu menikmati malam itu dengan kedekatan mereka berdua. Sampai akhirnya, Ayana menanyakan hal yang paling tak ia suka dari para lelaki, yaitu kebiasaan merokok. 



" Kamu udah lama ngerokok yah, Ken?"

" Udah, emang kenapa?"

" Kok ngerokok sih Ken? apa coba manfaatnya, yang ada cuma buat sakit doang"

" Sekarang aku tanya deh, merokok apa engga merokok, orang juga bakalan sakit juga kan? Sama kayak asuransi Ya, pake asuransi atau nggak pakai asuransi, orang juga bakalan meninggal. Enggak ada orang yang cepat meninggal karna merokok, dan cepat meninggal gara gara pakai asuransi. Iya kan?"

" Deabak, keren kamu ngelesnya Ken" 

" Apa tadi Ya? Dibak ?" Tanya Kenzio yang akhirnya membuat Ayana tertawa terbahak bahak

" DA-E-BAK Ken, artinya luar biasa. Itu bahasa Korea"

" Oh jadi pecinta Korea juga?" 

" Iya, emang kenapa?" 

" Enggak kok, cuma nanya aja" 

" Tutup!!" Teriak Tata disaat motor Ken berhenti didepan sebuah cafe yang terdapat fasilitas karaoke nya juga 

" Yaudah terpaksa balik lagi aja. Lagian cuma nunggu satu jam doang " Ujar Ayana yang akhirnya membuat motor mereka berputar haluan ketempat di awal mereka ingin karaoke. 




***





" Ending nya disini juga " Ujar Gevan yang menyimpan helm kesayangan nya kedalam jok motornya

" Yaudah booking room nya aja sekarang Ta. Supaya nggak nunggu lama lagi" Ujar Gamal yang langsung di iyakan oleh Tata

" Aya, aku beli rokok sebentar yah" Ucap Kenzio kepada Ayana yang ada di sebelahnya sedari tadi 

" Ngapain sih ngerokok sekarang?"

" Satu bungkus aja, okay?" Tanya Kenzio seolah olah mereka memiliki hubungan khusus, permintaan untuk memperbolehkan sang kekasih untuk merokok yang sering di gunakan pasangan lain pada umum nya. Dan sekarang, Kenzio memperlakukan Ayana layaknya seperti pasangan nya sendiri. 


" Yaudah mana baik kamu aja" Jawab Ayanan dan berpaling dari hadapan Ken, namun Kenzio mengenggam tangan Ayana menghentikan langkahnya " Tas aku, kan uang nya disana " Ujar Ken yang membuat Ayana langsung memberikan tas berwarna abu-abu itu kepada Ken

" Cuma satu batang kok" Ujar Ken dan memegang hidung mancung Ayana sedikit lama, dan hal itu membuat Ayana terdiam. Baru kali ini ada lelaki yang baru ia kenal memegang hidung nya dengan amat lembut. 


Setelah pegangan pada hidung Ayana di lepaskan, akhirnya Kenzio membeli sebungkus rokok ke minimarket yang ada di sebelah cafe tersebut. 



" Katanya sebungkus" Ujar Ayana yang di jawab dengan senyuman oleh Ken " Kan ngisapnya sebatang doang" 


Tak mau berlama lama memperdebatkan masalah rokok, akhirnya Ayana masuk kedalam cafe bersamaan dengan teman-teman nya untuk menunggu room yang sudah mereka booking. Sembari menunggu, mereka memutuskan untuk bermain uno stacko dari beberapa pilihan permainan yang di sediakan. 



" Gamgam, yuk main" Ujar Ayana kepada Gamal yang sibuk dengan handphone nya yang sedang di carger 

" Malas main itu, main kartu uno aja" Pintanya

" Eh udah keambil, ini aja yah" Ujar Ayana yang tak di balas sama sekali oleh Gamal



Dan kini, hanya ada Ayana, Kenzio, Tata dan juga Gevan bermain uno stacko. Gamal masih sibuk dengan handphone nya dan sesekali melihat permainan teman-teman nya itu. 

Suasana pun semakin tegang, disaat hanya tinggal beberapa balok di atas meja, dan sekarang gilaran Kenzio untuk memilih untuk mengambil balok tersebut. Dan sesuai dugaan para teman nya, akhirnya balok yang dipilih Ken tersebut membuat menara menjadi runtuh. Dan konsekuensi yang harus di tanggung Ken yaitu harus menerima bagian wajah nya di hiasi dengan kopi hitam, anggap saja maskeran di malam hari. 



" Yah kok disini Ya?" Protes Kenzio kepada Ayana yang melukiskan kopi hitam tersebut di kumisnya 

" Eh bakalan rusak yah kumis nya? Yaudah aku bersihin" Ujar Ayana mengambil beberapa helaian tisu dan membersihkan kumis Ken yang sudah di balut oleh kopi hitam



Tatapan Ayana dan Kenzio beradu, mereka terlihat sangat dekat. Dan ada satu pasang mata yag memperhatikan kedekatan mereka itu, dan kali ini bukan Gamal, tapi Gevan yang sedari tadi sudah curiga, ada yang berbeda dari kedua teman mereka itu.




" Udah bersih" Ujar Ayana yang mendapatkan senyuman manis oleh Ken

" Keatas yuk, udah boleh masuk."Ujar Gamal yang langsung bangkit dari duduknya dan kemudian di ikuti oleh teman-teman yang lain nya.





***





Setelah selesai karaoke, kelima perkumpulan itu pun memutuskan untuk pulang ke kos mereka masing masing. Namun berbeda dengan Gamal dan juga Kenzio, karna mereka pulang kerumah masing masing. 

Ada yang berbeda setelah kepulangan mereka dari tempat karaoke, Ayana dan Kenzio semakin dekat, kedekatan itu terlihat dari Kenzio yang mengirimkan Ayana pesan singkat melalui WA malam itu.




Kenzio : Aya, udah sampai kos? 

Ayana : Udah, kamu ?

Kenzio : Udah juga, yaudah ganti baju sana, trus tidur.




Ayana tak langsung membalas pesan Kenzio, ia telah di sibukkan dengan kebiasaan nya mencuci kaki, tangan dan muka setelah ia keluar. Dan setelah semua nya selesai, baru lah Ayana merebahkan badan nya dan membalas pesan Kenzio yang sedari tadi di kirimnya. 



Ayana : Iya Ken, bentar lagi tidur.

Kenzio : Aku pikir kamu udah tidur, yaudah kenapa harus tunggu ntar? Tidur sekarang aja, lagian udah malam loh Ya

Ayana : Aku tu orang nya susah tidur Ken 

Kenzio : Susah tidur gimana?

Ayana : Sebelum tidur, banyak tradisi yang harus aku lakuin dulu. Ribetlah intinya

Kenzio : Tradisi? Maksud nya? Kayak apa coba?

Ayana : Ya, kayak bantal guling harus ada di sebelah kiri aku, boneka besar di sebelah kanan. Trus bantal guling diatas badan buat di peluk. Ditambah lagi sama penutup mata. Eh iya, aku nggak bisa tidur kalau sunyi, harus berisik. Ribetkan?

Kenzio : Itu tidur atau ngapain sih Ya? Bukan nya tidur itu ngampang yah, cukup tutup mata, udah tidur.

Ayana : Itu kamu, bukan aku. Makanya aku bilang ribet

Kenzio : Yaudah, intinya jangan sampai kemaleman tidurnya yah Aya. Besok aku kabarin masalah ke pekanbaru nya. Aku tidur duluan yah, udah ngantuk banget nih

Ayana : Iya, selamat malam Ken




Setelah mengirim pesan kepada Kenzio, Ayana melihat profile kekasihnya, Juan. Tak ada pesan dari Juan, mungkin Juan sibuk dengan urusan kuliah hari ini. Itu yang selalu di pikirkan oleh Ayana. Mengingat, akhir-akhir ini Juan sangat sibuk mengurus urusan kuliah nya. Tapi tetap, Juan tetap mengabari Ayana walaupun tak seintens seperti yang dulu. Ayana pun mengerti hal itu. 


Dan lagi-lagi, Ayanan pun hanya tersenyum melihat pesan terakhir kekasih nya.




Juan : Juan baru beres buat tugas kuliah yang. Masih banyak lagi,palingan besok pagi juan kerjain. Kamu jangan tidur kemaleman yah. Iloveyou! 




Juan benar benar cowok yang jarang sekali romantis kepada pacarnya. Walaupun Ayana dari dulu sangat menginginkan pacar romantis, tetapi dengan berjalan nya waktu menjalani hubungan dengan Juan, Ayana dapat terbiasa dengan sikap Juan yang dominan dingin itu, malah Ayana menyukai cowok dingin yang selalu ia rindukan itu. 

Dan Ayana malam ini Ayana benar benar tidak sabar,  untuk menemui cowok dingin yang selama ini hanya ia tatap dari layar ponselnya.





Bersambung...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I'm Not a Twin ( Part 5 )

5. Muncul Kebahagiaan Langkah kaki ku berjalan dengan sangat cepat, Arya mengenggam tanganku dengan nafas yang tak karuan. " Ya kamu yakin pak Hakim nggak mencari kita?" Tanya ku yang mengikuti langkah kaki Arya " Iya, aku yakin. Ayo cepat Ra" Ucap Arya  Flashback Bel sekolah kembali berbunyi, pertanda pelajaran akan dimulai. Aku menatap Arya meminta penjelasan apa yang akan aku lakukan. " Kalau kita kabur sekarang, aku yakin Pak Hakim akan marah" ucap Arya yang ada didepan kelas " Lalu gimana? Sekarang udah jam sebelas Ya, satu jam lagi mereka pulang. Kita juga belum minta kepastian agar kepulangan mereka ditunda" " Tapi kamu tahu kan Pak Hakim gimana? Aku yakin dia akan nelfon Bunda karna aku bolos pelajaran nya" " Makanya aku saja yang bolos, dia juga nggak tahu bakalan nelfon siapa kalau aku bolos" " Nggak Ra, kasih aku waktu buat mikir sebentar" " Nggak bisa Ya, bentar lag...

I'm Not a Twin ( Part 2 )

2. Mimpi Pertama " Jangan!!"  Teriakku disaat mimpi buruk lagi-lagi datang menghampiriku. Tubuh ku mulai tak karuan, panas dingin yang ku rasakan. Tangan ku mulai gemetaran seperti mendapatkan goncangan yang sangat dahsyat. Dengan kecepatan yang penuh, tanganku segera meraih handphone yang ada di dekat lampu tidurku. " Ha-lo A-r-ya " ucapku sangat gugup " Kenapa Ra? Mimpi lagi?" terdengar suara Arya diujung handphone ku " Iy-a" jawabku masih gugup " Gimana? Kali ini siapa yang kamu lihat di mimpi kamu?" tanya Arya yang membuat ku menangis " Kenapa? Apa dia orang yang kamu kenal? Atau, orang yang dekat sama kamu?" tanya Arya lagi " Mama Ya, yang aku lihat di mimpi ku " ucapku kembali menangis Diam. Tak ada satu orang pun yang berbicara.  " Gimana kejadian nya? " tanya Arya " Setelah hari ulang tahun Kanya, mama berencana untuk pergi bersama Kanya kesalah satu b...

I'm Not a Twin ( Part 4 )

4. Kenyataan Berbeda " Nara? Kamu mau beli apa? Biar aku yang traktir" ucap Arya disaat kami melihat beberapa baju disalah satu toko di mall " Aku lagi nggak mau beli apapun, kamu aja yang pilih pakaian yang cocok untuk mu " " Ayo lah Ra, aku pengen banget beliin kamu sesuatu. " " Lihat, aku banyak uang" lanjutnya memperlihatkan beberapa uang ditangan nya " Kamu dapat uang dari mana?" tanya ku " Kamu nggak usah tahu,yang jelas kita beli pakaian untuk kamu. Oke?" " Jangan bilang, kamu nyuri uang Bunda?" tanya ku curiga " Dasar kamu ini, aku sama sekali nggak nyuri uang bunda, ini bun.." Arya terhenti dan melanjutkan " Ini uang jajan ku yang nggak kepakai, jadi kita gunain aja. Aku benar-benar nggak tahu mau aku apakan uang ini" ucapnya dengan meyakinkan " Kita beli pakaian untuk kamu ya? Ya Nara? " ucap Arya membujukku Dan Arya terlihat sangat girang bah...