Rasa nyaman tak pernah di undang datang nya. Dan ketika ia datang, tak bisa di tolak. Hanya bisa menikmati nya, dan akan membuat hati bertanya. Apakah berhenti dirasa ini, atau akan ada rasa baru yang akan datang?
- Ayana Olina Barsha -
***
Pagi itu Gevan sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan lamaran nya nantik siang. Gevan sudah menemukan perempuan yang ia anggap layak untuk mendapatkan nya. Sudah beberapa bulan Gevan mendekati cewek yang bernama Dinda Aryani, anak Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas nya.
Dan Gevan yakin, lamaran nya kali ini akan di terima oleh Dinda. Secara mereka sudah sangat dekat dan sering menikmati waktu berdua akhir-akhir ini. Dan tidak ada alasan untuk Dinda menolak cowok tampan yang satu ini.
Berbeda dengan Gevan, Ayana malah di pusingkan dengan pilihan antara dia ke Pekanbaru atau tidak. Kenzio masih belum memastikan kepada Ayana, apakah ia boleh ikut dengan keluarga nya atau tidak.
Dan orang yang di tunggu-tunggu akhirnya mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp kepada Ayana.
Kenzio : Kamu
jadi ikut?
Ayana : Boleh sama ayah kamu?
Kezio : Boleh kayaknya, gimana ikut?
Ayana : Beneran boleh nih?
Kenzio : Iya Ya, boleh.
Ayana : Yaudah, aku telfon Juan bentar Yah, bilang kedia
Tanpa menunggu balasan dari Ken, Ayana langsung menghubungi kekasihnya. Beberapa kali berdering, akhirnya panggilan Ayana diangkat oleh Juan.
" Hallo sayang " Ucap Ayana di ujung handphone nya
“ Iya sayang, ada apa?”
“ Aku ke pekanbaru nanti, gimana?”
“
Oh jadi ke Pekanbaru nya?”
“ Iya jadi. Gimana?”
" Yaudah pergi aja. Tapi hati-hati yah. Ntar aku kirim uang jajan buat pegangan kamu di jalan. Aku tunggu di Pekanbaru yah "
" Kok kirim uang segala?"
" Buat pegangan kamu, sekarang kan udah akhir bulan. Aku tahu yang kamu lakuin di awal bulan" Ucap Juan yang membuat Ayana tersenyum kecil
" Kok kirim uang segala?"
" Buat pegangan kamu, sekarang kan udah akhir bulan. Aku tahu yang kamu lakuin di awal bulan" Ucap Juan yang membuat Ayana tersenyum kecil
“ Iya sayang “
Dengan cepat Ayana menekan tombol merah untuk mematikan sambungan dengan Juan, dan langsung mengirim pesan kepada Kenzio.
Setelah mendapatkan kepastian dari Kenzio jam keberangkatan ke Pekanbaru, akhirnya Ayana dengan cepat memilih beberapa pakaian dan juga perlengkapan yang hendak ia bawa. Dan disaat semua barang telah ia kemas, terdapat pesan baru dari Kenzio yang membuat Ayana terdiam.
Kenzio : Ya, pas aku tanya lagi ke Ayah, Ayah cuma jawab nya diam doang.
Ayana : Trus gimana dong?
Ayana : Trus gimana dong?
Mendapatkan pesan dari Ken, Ayana langsung meneteskan air mata nya. Entah apa yang membuat ia menangis. Yang jelas, cewek yang satu ini memang terkenal dengan Ayana yang cengeng, banyak hal yang bisa membuat air mata cewek ini turun tanpa di undang.
" Kenapa?" Tanya Tata yang saat itu ada di kos nya Ayana
" Belum pasti Ayah nya Ken bolehin gue ikut sama mereka. Padahal gue udah senang banget mau ke Pekanbaru, mau ketemu sama Juan. Dan Juan juga udah bolehin segala. Gimana dong?"
" Lo udah minta izin nyokap ke Pekanbaru?" Tanya Tata
" Oh iya gue lupa. Gue telfon bentar yah"- ujar Ayana mengambil ponsel nya -" Nggak rugi gue sahabatan sama lo ternyata" Lanjutnya
" Hallo mom"-ujar Ayana setelah sambungan di angkat oleh nyokap nya -" Mom, Ayana ke Pekanbaru yah, ketemu sama Juan"
" Sama siapa?"
" Sama teman Ayana, Kenzio nama nya. Dia ada acara keluarga ke Pekanbaru, jadi Ayana sekalian ikut sama dia. Pengen ketemu Juan " Ujar Ayana dengan suara yang masih gemetar, karna ia masih tersedu-sedu sisa tangisan nya tadi
" Kapan pergi nya?"
" Hari ini"
" Yaudah, hati-hati. Jaga diri yah nak"
" Oke mom" Ujar Ayana dan di iringi dengan senyuman yang ada di pipi nya
" Tuh kan, izin orang tua tu penting." Ujar Tata yang membuat Ayana tersenyum.
Memang benar, Tata adalah sahabat yang benar-benar terbaik yang pernah Ayana kenal. Dia benar-benar selalu mengingatkan Ayana tentang apapun itu, nah ini salah satu contohnya, minta izin orang tua.
Setelah beberapa menit, akhirnya Kenzio membalas pesan Ayana.
Kenzio : Yaudah kamu pergi aja. Insya allah boleh sama Ayah. Ayah juga keluar sekarang. Habis magrib kita pergi. Jadi ntar sebelum magrib kamu udah jalan yah.
Ayana : Ok
Ayana : Ok
***
Siang ini semua
penonton bola futsal terfokus kepada Gevan yang kini menarik seorang cewek ke
tengah-tengah lapangan futsal. Iya, cewek itu Dinda.
Gevan dan Dinda
berada di tengah-tengah lapangan futsal dengan ribuan pasang mata melihatnya.
Kalau di tanya senekad itu kah Gevan?
Jawaban nya adalah
Iya. Gevan nggak pernah main-main sama hatinya, apalagi kalau udah nemuin
perempuan yang menurut dia cocok untuknya. Secara Dinda sangat cantik, populer,
intinya idaman semua cowok.
" Ngapain kamu
bawa aku kesini Van?" Tanya Dinda yang masih belum mengerti dengan tingkah
Gevan siang itu
" Din, ada yang
mau aku bilang ke kamu" Ujar Gevan yang membuat Dinda berpikir, jangan
bilang ni cowok mau nembak gue ditengah tengah keramaian gini
Dan benar yang dipikirkan Dinda, Gevan mengeluarkan satu buket bunga mawar dan sebuah boneka kecil di
hadapan Dinda.
" Din, Gevan
suka dan sayang banget sama Dinda. Gevan nyaman sama Dinda. Gevan nggak mau
lama-lama pendam rasa ini. Gevan nggak mau Dinda di ambil orang. Gevan mau
Dinda jadi pacar Gevan. Dinda mau yah?" Tanya Gevan dengan satu tarikan nafas seperti ijab kabul
Pertanyaan Gevan kini mondar mandir di kepala nya Dinda, Dinda benar-benar terdiam. Lalu di kejutkan dengan
sorakan penonton untuk mengatakan " Yes"
Sepertinya rencana
ini sudah benar-benar di persiapkan oleh Gevan. Semua penonton siap dengan
papan yang bertulisan said yes. Dan ada beberapa penonton memakai baju yang
mengatakan please said yes.
Dan ini bukan lamaran
pernikahan, ini hanya acara tembak-tembakan yang dilakukan cowok berumur dua
puluh tahun untuk gadis yang baru ia kenal beberapa bulan lama nya. Butuh
persiapan yang matang, dan modal yang tidak sedikit untuk ini. Secara, bukan
hanya beberapa penonton, teman-teman Gevan juga siap dengan baju yang
bertuliskan nama Gevan dan Dinda.
Dan sungguh, Dinda
tak bisa menolak permintaan Gevan kali ini. Yang di persiapkan Gevan sungguh
memukau, tak mungkin Dinda menghancurkan segala nya dengan ia menolak
Gevan.
Sebenarnya Dinda
belum begitu yakin dengan Gevan. Dia masih terbayang-bayang dengan mantan nya
yang super perfect itu, menurut nya.
Tapi kejutan yang di
berikan Gevan kali ini, akan mengalahkan berjuta-juta kejutan yang di berikan
oleh mantan nya itu. Dan bukan itu saja, persiapan Gevan sudah sangat maksimal,
yang membuat Dinda yakin, bahwa lelaki yang ada di depan nya kini, benar benar
mencintainya. Jadi tak ada salah nya mencoba, ujar nya selalu ke hatinya.
" Okay, aku
terima" Ujar Dinda yang langsung mendapatkan pelukan hangat dari Gevan.
Semua penonton berteriak histeris, lebih histeris dibandingkan saat Gevan
memasukkan bola ke lapangan.
Semua baju yang
bertulisan she said yes pun muncul di tengah-tengah lapangan. Semua penonton
benar-benar bersemangat, entah berapa bayaran yang di berikan oleh Gevan kepada
mereka, mungkin lebih mengalahkan bayaran jadi penonton di dahsyat melihat
semangat mereka yang membara.
" Makasih yah
Din, udah mau terima Gevan. I'm promise. I will be the best for you. And i love
you so much" Ujar Gevan mengecup kening Dinda yang membuat suasana menjadi
bahagia.
Kebahagiaan tak hanya mengampiri Gevan, namun juga menghampiri Ayana. Karna perlahan mimpi Ayana untuk bertemu sang kekasih hampir di depan mata. Sekarang dia sudah berada di jalan menuju Pekanbaru.
Kenzio yang menggunakan celana training dan juga kaus oblong hitam terlihat tampan disamping Ayana.
Kenzio yang menggunakan celana training dan juga kaus oblong hitam terlihat tampan disamping Ayana.
Ayana sudah berkenalan dengan Ayah
Ken, dan juga ibu tiri Ken
yang di panggil Bunda oleh nya.
Dan tidak lupa, ada satu gadis kecil yang berumur dua tahun yang membuat suasana di dalam mobil lebih berisik, daripada sebelumnya, hanya hening yang terasa.
Gadis kecil itu bernama Cassandra Argani, adik tiri Kenzio dari ibu tiri nya. Tapi tetap, walaupun Cassandra bukan adik kandung nya, Kenzio terlihat sangat menyayangi adiknya tersebut.
Dan tidak lupa, ada satu gadis kecil yang berumur dua tahun yang membuat suasana di dalam mobil lebih berisik, daripada sebelumnya, hanya hening yang terasa.
Gadis kecil itu bernama Cassandra Argani, adik tiri Kenzio dari ibu tiri nya. Tapi tetap, walaupun Cassandra bukan adik kandung nya, Kenzio terlihat sangat menyayangi adiknya tersebut.
" Tadi hampir aja mau nabrak orang di depan UNP saking buru-burunya" Ujar Ayana memulai pembicaraan dengan Kenzio yang sedari tadi hanya sibuk melihat tingkah adik kecilnya itu
“ Siapa juga yang suruh buru-buru bawa motornya.”
“ Kan kamu bilang Ayah kamu nggak bisa nunggu lama. Makanya
aku buru-buru.”
" Yaudah deh maaf yah,"- pinta nya -" oh iya, rokok aku ada disana?" Tanya Kenzio yang sedari tadi sibuk mencari bungkusan rokoknya. Dan Ayana tahu akan keberadaan bungkusan rokok tersebut, hanya saja Ayana berpura-pura tak melihatnya.
" Yaudah deh maaf yah,"- pinta nya -" oh iya, rokok aku ada disana?" Tanya Kenzio yang sedari tadi sibuk mencari bungkusan rokoknya. Dan Ayana tahu akan keberadaan bungkusan rokok tersebut, hanya saja Ayana berpura-pura tak melihatnya.
“
Yakin nggak disana?” Tanya Ken memastikan
Dan Ayana hanya menjawab dengan senyuman yang membuat Kenzio mendekatkan badan nya kearah Ayana untuk
melihat
apakah bungkusan rokok nya ada di ruang-ruang pintu sebelah Ayana.
Dan Ayana tak menduga, Kenzio bisa sedekat ini dengan nya. Alhasil, Ayana bisa mencium parfum Kenzio yang tadi
malam masih tersimpan pada baju nya.
***
Di perjalanan, Kenzio dan Ayana menikmati setiap perubahan waktu dan tempat dengan bercerita. Banyak yang mereka ceritakan, bahkan menceritakan tentang diri mereka sendiri, sehingga mereka bisa mengenal satu sama lain secara mendalam. Tapi tenang, tidak sedalam lautan kok.
Dan sungguh,dari awal sampai malam menjelang, mereka hanya bercerita tanpa menghiraukan kedua orang tua Kenzio yang juga berada di dalam mobil tersebut. Tapi jangan salahkan mereka, karna kedua orang tua Ken juga sibuk dengan dunia mereka sendiri, tanpa ada yang berani mengajak Ayana untuk berbicara atau hanya sekedar basa-basi. Alhasil, dua insan itu berbicara layaknya dunia hanya milik mereka berdua.
Ditengah-tengah perbincangan, Kenzio mendapatkan satu buah pesan yang dikirimkan oleh Om nya pada malam itu. Dan Kenzio memperlihatkan pesan tersebut kepada Ayana, secara Ayana juga mengenal Om Andri, karna mereka berasal dari perusahaan yang sama.
Om Andri : Kamu bawa Ayana ke Pekanbaru buat ketemu mertua nya dia Ken?
Itu pesan Om Andri yang membuat Ayana terkejut membacanya.
Om Andri : Kamu bawa Ayana ke Pekanbaru buat ketemu mertua nya dia Ken?
Itu pesan Om Andri yang membuat Ayana terkejut membacanya.
“ Kok mertua Ken?”
Tanya Ayanan saking panasaran nya
Setelah membalas pesan Om nya tersebut, Kenzio pun menjawab pertanyaan Ayana " Om Andri pikir kita dekat. Dia sering jodoh-jodohin aku sama kamu. Maka nya dia bilang gitu "
Setelah membalas pesan Om nya tersebut, Kenzio pun menjawab pertanyaan Ayana " Om Andri pikir kita dekat. Dia sering jodoh-jodohin aku sama kamu. Maka nya dia bilang gitu "
“ Jodoh-jodohin. Kok bisa?”
" Yah, jangan di tanya deh Ya, ntar kebukak semua nya" Ujar Kenzio menolak
" Yah cerita dong Ken"
" Yah, jangan di tanya deh Ya, ntar kebukak semua nya" Ujar Kenzio menolak
" Yah cerita dong Ken"
" Yah enggak
usah deh, ntar malah kebukak semua nya. Gak usah aja yah?"
" Yah kamu,
cerita dong"
" Malas aku
ceritanya" Jawab Kenzio yang membuat wajah Ayana berubah " Yaudah
deh" Jawabnya singkat lalu menjauhkan diri dari Kenzio
Ayana hanya sibuk
melihat perjalanan dari kaca mobil, ia hanya melihat pemandangan yang tak
terlihat jelas karna sudah di tutupi oleh gelapnya malam.
" Yaudah, aku
cerita"- ujar Kenzio yang tahu perubahan dari Ayana -" pakai ngambek
segala. Iya iya aku cerita nih"
" Iya apa?"
Tanya Ayana yang membuat Kenzio tersenyum
" Jadi gini Ya,
awal aku lihat kamu aku panasaran sama kamu. Ada yang beda aja dari diri kamu, dari
awal kamu masuk ruangan kerja, aku udah panasaran sama kamu. Ditambah lagi
waktu kamu maju kedepan buat roleplay, aku semakin kagum aja sama kepintaran
kamu."-
-" akhirnya Om
Andri suruh aku deketin kamu, dan setelah aku follow kamu di ig, aku tahu kamu
udah ada yang punya, yaudah aku bilang ke Om Andri kalau kamu udah ada yang
punya. Tapi kata Om Andri, masih bisa buat aku dapetin kamu, toh kamu sama
pacar kamu jauh, palingan cuma beberapa kali untuk ketemu. Itu kata dia" Jelas
Kenzio
" Dari awal
aku masuk kerja waktu kapan yah?" Tanya Ayana memastikan
" Waktu pertama
kali kamu roleplay ke depan. Kamu masuk sama sahabat kamu, Tata. Trus aku ditanya
sama Om Andri, kalau di suruh pilih, aku pilih siapa diantara kalian
berdua"
" Jawaban
kamu?" Tanya Ayana menimpa ucapan dari Kenzio
" Aku jawab
pilih kamu"-
Diam, Ayana yang
sedari tadi selalu berbalik menanya kepada Kenzio, kini hanya terdiam mendengar
jawaban Kenzio.
-" soalnya
menurut aku Tata lebih berpenampilan dewasa gitu, kalau kamu beda. Kamu simpel,
natural, dan ga neko neko kaya cewek lain. Nggak kayak cewek ribet lah
intinya"
Jawab Kenzio membuat
Ayana tertawa, ia tak tahu harus menjawab apa. Dan akhirnya suasana diam
tertolong karna ada bunyi notifikasi lagi dari ponselnya Kenzio.
" Nia chta aku nih" Ujar Kenzio tiba-tiba di tengah keheningan
" Nia chta aku nih" Ujar Kenzio tiba-tiba di tengah keheningan
" Apa dia
bilang?" Tanya Ayana
Kenzio mengecilkan
suaranya lalu sedikit mendekatkan badan nya ke arah Ayana. Kenzio seperti ingin
berbicara tanpa ada yang mengetahui nya kecuali Ayana.
" Ayah kirim
foto kita berdua sama Nia" Ujar Kenzio dengan setengah berbisik
" Kok
bisa?" Tanya Ayana
" Ayah tadi foto
kita pas lagi makan, trus dia kirim ke Nia. Makanya Nia chat aku
sekarang"
" Kok Ayah kirim
foto kita ke Nia?"
" Ayah tu nggak
suka aku pacaran sama Nia dari dulu. Aku pacaran sama Nia, palingan cuma dua
tahun yang disetujui sama Ayah dan Ibu, selebihnya itu backstreet. Karna semua
keluarga nggak suka aku sama Nia"
" Lah kok gitu?
Aku lihat Nia cewek baik-baik kok"
" Ada beberapa
hal yang buat Ayah dan juga Ibu nggak suka sama Nia"
" Apaan
tu?" Tanya Ayana saking kepo nya
" Kejadian yang
buat Ayah nggak suka sama Nia itu sih banyak. Cuma ini kejadian yang paling
nggak disukai deh kayaknya"-
-" jadi pernah
aku sama Nia jalan, trus handphone nya Nia aku tarok didalam saku motor. Trus pas
udah pulang, Nia sama nyokap nya datang kerumah, nyokapnya bilang handphone nya
Nia rusak gara-gara aku. Nah Nia nya cuma diam aja, karna nggak mau panjangin
masalah, akhirnya Ayah ganti kerusakan itu"-
-" bukan masalah
uang nya sih Ya. Cuma cara Nia nya dan nyokapnya yang nggak enak. Apa salahnya Nia
bilang ke aku dulu, nantik juga bakalan aku ganti kalau emang rusak karna aku.
Cuma kenapa harus bawa orang tua segala, seolah olah aku salah besar gitu"
Jelas Kenzio
" Iya juga sih,
aku ngerti. Apa salah nya Nia bilang ke kamu dulu. Bisa lah dia telfon kamu dia
buat bilang kalau handphone nya rusak. Nggak enak kalau udah bawa-bawa orang
tua gitu" Jawab Ayana
" Trus yang
parah nya lagi, nyokap nya pinjem uang gitu dari Ayah"
" Beneran ?" Tanya Ayana kaget mendengar ucapan Kenzio
" Beneran ?" Tanya Ayana kaget mendengar ucapan Kenzio
"
Iya"
" Sedekat apa sih keluarga kamu sama keluarga dia?" Tanya Ayana lagi
" Sedekat apa sih keluarga kamu sama keluarga dia?" Tanya Ayana lagi
" Lumayan dekat
sih. Jadi waktu itu, nyokap nya butuh uang banget. Jadi kata nyokap nya ke aku,
dia boleh nggak pinjem uang ayah aku. Kalau engga, palingan dia bakalan jual
motor ataupun laptopnya Nia saking butuh uang itu"-
-" trus aku
ceritain sama Ayah, karna Ayah udah suka sama Nia dan nggak tega sama Nia,
yaudah Ayah pinjamin. Dan nyokapnya janji bakalan ganti uang itu
seminggu" Ujar Kenzio
" Trus
trus?" Tanya Ayana layaknya polisi yang lagi mengintrograsi saksi dari
satu kejadian
" Tapi nyokapnya
nggak ganti uang Ayah, malah sampai berbulan-bulan. Dan bukan masalah nya nggak
ganti sih. Cuma cara nyokapnya itu loh. Kayak lupa udah di bantu, udah di
tolongin gitu. Bukan nya nggak ikhlas, cuma waktu orang susah kita bantuin, pas kita nya yang balik susah, eh dia malah nggak pengen tahu. Itu sih yang
buat kesalnya"-
-" by the way,
aku jawab apa nih, dari tadi belum aku balas chat nya. Aku tadi jawab kamu cuma
teman aku. Trus dia tanya, mana ada teman dekat gitu?" Tanya Kenzio
" Yah
jangan.."- ujar Ayana -" kok di jawab teman? kalau kamu jawab aku
teman kamu, yah dia nya senang dong. Masih ada peluang buat balikan sama kamu.
Kan kamu sendiri yang cerita, kalau kamu mau move on, dan nggak mau balikan lagi
sama dia."
" Iya trus aku
jawab apa dong? Udah di read dia juga"
" Sekarang aku
tanya deh, kamu masih ada rasa apa enggak sama dia?"
" Udah nggak,
cuma aku nggak enak aja, tiba-tiba aku udah punya pacar. Iya sih, walaupun dia
sering post foto sama cowok, cuma nggak enak aja aku tiba-tiba udah punya
pacar"
" Nggak enak,
sama jaga perasaan dia, jauh beda loh Ken. Kalau kamu nggak enak, buat
apa? Toh dia juga nggak mikirin perasaan kamu dengan post foto cowok. Nah,
kenapa kamu harus nggak enak kalau keadaan nya gitu?. Ditambah lagi, kamu
kan nggak mau balikan sama dia, jadi nggak usah di kasih pengharapan. Kalau mau
ending, yaudah, harus di akhiri semua nya"-
-" sekarang aku
tanya, kamu jaga perasaan dia atau nggak enakan sama dia?"
" Gini loh Ya.
Nggak enak aja, teman-teman dia tahu aku punya pacar duluan. Kemarin itu yang
salah itu dia. Kalau aku punya pacar duluan, ntar teman-teman nya malah mikir
aku yang selingkuh dan kesalahan berbalik ke aku. Bukan gimana-gimana, teman-teman dia itu teman-teman aku juga"
" Yaudah kalau
kamu emang mau jaga perasaan dia silahkan, jawab itu aja" Jawab Ayana yang
sama sekali tidak di respon oleh Kenzio sampai akhirnya " Aku jawab kamu
teman dekat aku. Ayah suka sama kamu, makanya Ayah kirim foto itu sama
dia."
" Yaudah nggak
apa-apa, mana baik menurut kamu aja" Ujar Ayana yang membuat Kenzio
mengelus ranbutnya pelan " Kamu benar benar ngeri Ya. Buat aku takut
aja"
" Ngeri?
Maksudnya?" Tanya Ayana tak mengerti
" Yah ngeri aja.
Dari awal kita ngobrol, sampai sekarang kamu benar-benar buktiin perkiraan aku selama ini benar, kalau kamu itu ngeri."
" Ngeri gimana sih?" Tanya Ayana lagi
" Dari awal kamu
punya aura yang beda aja. Ngeri aku sama kamu."
" Iya maksud nya
gimana?"
" Susah jelasin
ngeri itu gimana. Intinya aku takut aja sama kamu"
" Takut kenapa?"
" Takut, aku
bakalan jatuh cinta sama kamu"
Hening, tak ada suara
setelah itu. Membisu, hanya angin yang bersuara mondar mandir ditelinga dua
insan itu. Tak ada yang berani berbicara.
Mereka tak tahu, apa
yang melanda mereka malam itu. Melewati waktu cukup lama di dalam mobil, dengan
berbagi cerita, sesekali tertawa. Tapi ada sesuatu yang berbeda yang mereka rasakan,
tapi mereka sama sekali tak tahu apa rasa yang berbeda itu.
Dan waktu tetap berlanjut,
tak berhenti. Keheningan membawa mereka ikut terlelap, mereka tertidur pulas
dengan angin yang sepoi-sepoi menemani tidur dua remaja yang baru dekat kemaren
malam.
Terlelap mereka tak
membuat mereka sadar, bahwa mereka saling menggenggam tangan. Bahu Kenzio kini
tak sepi lagi, ada kepala mungil yang kini bersandar di bahu nya. Dengan genggaman tangan yang erat, mereka sama-sama memejam kan mata, kembali pada
masa di dalam mimpi-mimpi. Entah apa yang mereka impikan malam itu.
Tapi satu hal
yang mereka tahu. Ada sebuah rasa baru masuk ke dalam hati mereka, dan sampai
malam itu, mereka tak tak tahu, rasa baru apakah itu?
Bersambung....
Note: Selalu merindukanmu, Kenzio Daffa Argani
Komentar
Posting Komentar