2. Mimpi Pertama
" Jangan!!"
Teriakku disaat mimpi buruk lagi-lagi datang menghampiriku. Tubuh ku mulai tak karuan, panas dingin yang ku rasakan.
Tangan ku mulai gemetaran seperti mendapatkan goncangan yang sangat dahsyat.
Dengan kecepatan yang penuh, tanganku segera meraih handphone yang ada di dekat lampu tidurku.
" Ha-lo A-r-ya " ucapku sangat gugup
" Kenapa Ra? Mimpi lagi?" terdengar suara Arya diujung handphone ku
" Iy-a" jawabku masih gugup
" Gimana? Kali ini siapa yang kamu lihat di mimpi kamu?" tanya Arya yang membuat ku menangis
" Kenapa? Apa dia orang yang kamu kenal? Atau, orang yang dekat sama kamu?" tanya Arya lagi
" Mama Ya, yang aku lihat di mimpi ku " ucapku kembali menangis
Diam. Tak ada satu orang pun yang berbicara.
" Gimana kejadian nya? " tanya Arya
" Setelah hari ulang tahun Kanya, mama berencana untuk pergi bersama Kanya kesalah satu butik ternama, dan mama berencana akan menjemput Kanya kesekolah. Dan diperjalanan-" aku kembali menangis dan tak bisa melanjutkan nya
" Kapan kejadian nya? " tanya Arya
" Besok,besok kejadian nya. Jam tiga lewat lima belas menit " ucapku kembali menangis
" Apa aja yang kamu lihat di mimpi kamu itu?"
" Aku ngelihat, mama meninggal karna kecelakaan itu"
" Meninggal?" Tanya Arya memastikan
" Iya" Jawabku
" Oke.Intinya sekarang, gimana pun kejadian nya, kita harus bisa mencegah mimpi kamu itu. Jangan sampai mimpi kamu jadi kenyataan" ucap Arya terlihat sangat gelisah, terdengar dari suara nya
" Itu yang lagi aku pikirin. Gimana caranya, supaya kita bisa batalin mimpi aku. Gimana cara nya, supaya mama nggak jemput Kanya kesekolah.? " Ucap ku dan melanjutkan " Aku nggak mungkin, ngomong masalah mimpi ini sama mama "
" Nggak, itu nggak bakalan terjadi. Aku nggak kan biarin, kamu ngomong masalah mimpi kamu sama mama kamu. Aku nggak mau, kamu nahan sakit, hanya untuk membatalkan dan menyelamatkan mimpi kamu itu " Ucap Arya dan melanjutkan " Lagi pula, aku nggak mau, kesempatan untuk membatalkan mimpi kamu jadi berkurang" "
" Trus gimana? Cuma kamu yang bisa bantu aku. Cuma kamu yang bisa dengar mimpi aku, tanpa harus membuat aku sakit, bahkan kehilangan kesempatan itu."
Aku pun melanjutkan " Aku harus gimana ? " Tanya ku kembali menangis " Aku nggak mungkin bilang masalah mimpi aku ini sama Kanya. Aku belum pernah bicara sekalipun sama dia "
" Aku tahu, sekarang.. , aku akan memikirkan jalan keluarnya. Yang harus kamu lakukan sekarang, yaitu denger aku, dan tidur. Kamu nggak boleh mikirin masalah ini sekarang. Besok pagi, temui aku didepan rumah kamu, dan aku akan kasih tahu, jalan keluar untuk membatalkan mimpi kamu kali ini "jawab Arya
" Apa lebih baik aku menahan rasa sakit itu, dan membicarakan nya kepada mama sekarang?" tanya ku
" Kinara!! Kamu pikir, orang tua mu akan percaya dengan cerita yang menurut mereka seperti lolucon itu? Kita udah perna coba Ra, tapi apa hasilnya? Mereka percaya dengan mimpi mu itu? Mereka bahkan bilang kamu gila, karna mengatakan hal yang diluar akal sehat mereka" Ucap Arya dengan nada yang naik satu oktaf
" Kamu benar. Nggak ada guna nya aku bicara masalah mimpi ku ini kepada Mama. Tapi aku benar-benar nggak tahu harus gimana Ya. Aku melihat ibu kandung ku, mengalami kecelakaan dan meninggal. Aku nggak mungkin biarin hal itu terjadi, walaupun selama ini, aku bukan seperti anak kandung nya"
Diam, kembali suasana bertemu dengan hening.
" Aku harus gimana Ya?" Tanya ku disaat beberapa menit aku dan Arya terdiam
" Kamu nanya, kita harus gimana ? Jawaban nya, sekarang kamu harus tidur, dan besok ketemu aku dan ikuti apa yang aku perintahkan. Kamu ngerti Kanya Salsabila?" Tanya Arya yang membuat ku menggigit bibirku. Ini bukan saran, tapi ancaman.
" Iya deh Ya. Aku akan nurutin semua yang kamu bilang. Makasih yah, udah bantu aku malam ini" Ujar ku
" Iya. Istirahat ya" ucap Arya dan mematikan sambungan
Setelah handphone kembali ku letakkan, aku berusaha untuk menutup mata ku,. Berrharap bisa tertidur malam ini. Bisa atau tidak, aku harus memaksakan diri ku untuk tertidur, karna aku harus mengumpulkan banyak energi untuk besok.
Oh tunggu. Kalian pasti bertanya-tanya. Mimpi ku bisa jadi kenyataan?
Jawaban nya adalah iya.
Tidak masuk akal?
Memang benar, tapi itulah kenyataan.
Dan sekarang, secara perlahan, aku akan menjelaskan bagaimana kelebihan ku tentang mimpi ku. Aku memiliki sebuah kekurangan, kekurangan yang sama sekali tak ingin aku miliki. Kekurangan ku adalah bisa melihat setiap kejadian menakutkan didalam mimpiku.
Aku bisa membatalkan kejadian tersebut dengan cara menjauh kan seseorang didalam mimpi ku dari kejadian tersebut.
Namun hal itu sangat lah susah,karna aku tak boleh memberitahukan tentang mimpi itu kepada orang yang bersangkutan.
Karena jika aku memberitahukan nya kepada orang yang bersangkutan. Aku akan tersakiti,dan kesempatan untuk membatalkan mimpi itu otomatis akan berkurang.
Dan satu-satunya orang yang tak membuang kesempatan itu jika aku memberitahukan nya adalah Arya, hanya dia orang yang bisa mendengarkan mimpiku dan bisa mempercayaiku.
**
" Nara!" Arya memanggilku dan berdiri didepan gerbang rumah ku
" Arya,gimana? Kamu udah nemuin jalan keluarnya?" tanyaku
" Udah,sekarang kita harus segera kesekolah dan menemui David " ucap Arya dan menarik tanganku.
**
Sesampainya disekolah.
" Kenapa harus melibatkan David? " tanyaku masih belum mendapatkan penjelasan dari Arya
" Karna dia satu-satu nya orang yang bisa membantu kita" ucap Arya
" Membantu bagaimana? " tanya ku masih belum mengerti
" Kamu tahu kan, kalau Kanya sangat menyukai David? " tanya Arya
" Iya,lalu? " tanyaku lagi
" Kita bisa memanfaatkan David dalam menyelesaikan semua ini. Kita minta tolong sama David, supaya mau mengajak Kanya sepulang sekolah bertemu. Dan aku yakin, Kanya pasti mau menemui David. Dan dengan begitu, rencana Kanya yang mau ketemu sama Mama nya, akan batal" Ucap Arya yang membuat ku tersenyum
" Aku bersyukur punya kamu Ya, aku sangat bahagia karna kamu selalu membantu aku, untuk tidak mewujudkan mimpiku" ucapku tersenyum
" Iya, acara penghargaan nya nantik saja yah, sekarang kita cari David. Oke? " ucapnya mengacak rambutku pelan
Akan aku jelaskan sekilas tentang David. David merupakan kapten basket disekolah ku, Kanya sangat tergila-gila dengan nya.Karna wajah David yang bisa dikatakan sangat ganteng dan memiliki karisma yang berbeda dengan lelaki lain. Banyak yang tertarik dengan David, bahkan.. banyak yang menggilai nya. Kebayangkan, bagaimana bentuk David?
Dan kali ini, lelaki yang bernama David itu, menjadi satu-satunya harapan ku.
" David!" panggil Arya ketika melihat David di lapangan basket
" Hey bro, ada apa? Tumben pagi-pagi cari gue? " tanya David dan melihat kearahku
" Gue mau minta tolong nih sama lo, masalah Kanya" ucap Arya
" Kanya kenapa? " tanya David melirikku
" Tadi sebelum gue kesekolah, gue ngelihat banyak preman jahat. Ya lo tau kan, mereka punya badan yang besar banget. Waktu gue jalan dekat mereka, gue dengar.. mereka bakalan culik Kanya, sepulang sekolah." ucap Arya yang membuat ku terpelongo
Kenapa Arya bisa sehebat ini berbohong?
" Menurut gue, Kanya udah lama jadi incaran mereka. Lo kan tahu, secara orang tua dia kaya, jadi bakalan banyak yang punya niat jahat sama dia."
" Kenapa kalian bilang sama gue? Bilang dong ke Kanya, supaya dia tahu, ada yang punya niat jahat sama dia. Supaya ada yang bisa jagain dia " ucap David
" Yang bisa jagain dia itu cuma lo Vid " ucap Arya
" Kenapa harus gue? Lo kan tahu preman nya seram gitu,lo sendiri yang bilang. Lo mau gue mati konyol karna melawan mereka? " tanya David terlihat geram
" Bukan itu maksud gue,maksud gue lo ajak Kanya sepulang sekolah. Lo ajak Kanya kemana kek, lo buat Kanya nggak kelihatan sama preman itu" Arya pun melanjutkan " Kalau masalah preman nya, lo nggak usah khawatir, biar gue yang ngurus sama Nara. Lo kan tahu mereka kembar, mereka bisa dijebaklah sama Nara " ucap Arya yang membuat mata ku membelalak
" Jadi lo akan jadiin Nara sebagai umpan nya? Nah kalau terjadi yang nggak-nggak sama Nara gimana? Lo rela?" Tanya David yang sesuai dengan pikiran ku
Apa Arya rela?
" Satu hal yang harus lo tahu. Kanya pernah punya trauma sama preman-preman seperti mereka. . Karna Kanya pernah di culik waktu dia kecil. Dan lo tahu, siapa yang bantu Kanya saat dia di culik?" Tanya Arya yang membuat David menggeleng
" Itu Nara. Nara yang bantu Kanya. Jadi, lo nggak usah khawatir sama Nara, karna ada gue yang bakalan jagain."
Arya melanjutkan " Tugas lo sekarang, ajak dia kemana aja sepulang sekolah, tapi jangan lewat gerbang depan, lewat belakang. Lo harus yakini Kanya, supaya mau lewat belakang. Bilang aja, lo telat hari ini, dan motor lo, lo parkir di belakang. Ntar, gue bakalan pindahin motor lo ke belakang. Karna, kalau lo lewat depan, sama aja, preman itu bakalan lihat Kanya."
" Jadi tugas gue hanya perlu membawa Kanya pergi dari sekolah ini, tanpa harus kelihatan sama preman- preman itu. Itu aja? " tanya nya
" Benar banget. Lo bisa kan? " tanya Arya memastikan
" Oh iya,gue lupa. Bukan nya Kanya setiap hari di jemput yah?" Tanya David yang membuat ku menatap Arya
Dan tak sesuai dugaan ku, Arya tetap bisa menjawab pertanyaan David, walaupun aku sendiri tak bisa menjawabnya.
" Iya, hari ini Kanya bakalan di jemput sama mama nya. Dan lo bisa bayangin nggak? Kalau satu menit aja nyokap nya telat jemput Kanya, itu akan jadi kesempatan buat preman itu untuk nyulik Kanya"
" Kan ada satpam di depan gerbang. Nggak bakalan ada yang berani nyulik Kanya di depan sekolah. Iya kan?"
" Ya ampun Vid. Zaman sekarang, mana ada penculik yang takut sama satpam." Ujar Arya dan melanjutkan " Okay, sekarang kita anggap nyokap nya Kanya jemput Kanya sebelum Kanya pulang sekolah, jadi nggak ada kesempatan untuk preman itu nyulik Kanya. Tapi, mereka masih bisa ngelihat Kanya lewat gerbang depan, dan masuk kedalam mobil nyokap nya. Itu tanda nya apa, preman itu, bisa ikutin mobil nya Kanya, dan nyulik mereka berdua. Menurut lo, dua orang yang berarti bagi pengusaha seperti bokapnya Kanya, bukan nya keuntungan yang besar bagi mereka?"
Aku benar-benar tak percaya, rencana Arya kali ini, akan membatalkan mimpiku.
" Lo tahu, perbedaan Kanya pulang sama nyokap nya atau pulang sama lo itu apa?" Tanya Arya yang langsung ku jawab tanpa sadar " Kalau Kanya pulang sama Mama, Kanya akan lewat gerbang depan, dan preman itu akan lihat Kanya—"
David pun melanjutkan " Dan jika Kanya pulang sama gue, Kanya bakalan lewat belakang sekolah, dan preman nggak kan bisa lihat dia. Karna hanya gue, yang bisa nyakinin Kanya lewat belakang, yang nggak kan mungkin di lakuin sama Mama nya Kanya"
" Nah.. Itu lo ngerti maksud gue" Ujar Arya yang membuat ku tersenyum lega
" Oke,gue ngerti maksud lo. Gue usahin gue bisa bantu. Ntar pas jam istirahat, gue akan ajak Kanya bicara, dan ajak dia pergi sepulang sekolah. Dan kalau dia bisa, gue bakalan hubungi lo"
" Patiin dia pulang sekolah sama lo yah. Jangan sama nyokap nya. Suruh Kanya, hubungi nyokapnya, buat nggak jemput dia hari ini" Ujar Arya
" Oke" Ujar David " Lo nggak usah khawatir, kembaran lo pasti bakalan baik-baik aja kok " ucap David tersenyum ke arahku
Sekarang aku mengerti makasud Arya. Di mimpi ku, aku melihat kecelakaan mobil Mama, di saat Mama ingin menjemput Kanya. Jika Kanya pergi dengan David sepulang sekolah, maka Kanya akan membatalkan niat nya untuk pergi dengan Mama. Dengan begitu, rencana Mama untuk menjemput Kanya pun gagal. Dan kecelakaan yang akan terjadi, tidak akan terjadi. Dan inti dari semua itu, mimpi ku tidak akan menjadi kenyataan.
**
KANYA POV
Bel berbunyi pertanda jam istirahat telah datang. Bunyi nya bel juga diikuti dengan bunyi nya bel di aplikasi Line ku. Aku melihat handphone ku dan membuka aplikasi Line. Dan ternyata aku mendapatkan satu pesan dari David.
By : David
Kanya, aku ingin ketemu sama kamu. Aku tunggu dikantin tempat biasa ya.
Aku tersenyum melihat layar handphone ku, aku senang David mengajak ku bertemu siang ini.
Aku segera berlari menuju kantin, dan sesampinya dikantin aku melihat David yang telah duduk di salah satu kursi dikantin.
" Hey David " ucapku menghampirinya
" Hey, kamu mau makan apa? " tanya David
" Aku pesan nasi goreng aja, sama es teh manis " ucapku tersenyum
Setelah memasan makanan, aku dan David menikmati waktu berbagi cerita.
" Nya? Gimana kalau sepulang sekolah, kita pergi?" tanya David
" Pergi kemana? "
" Nantik deh kamu lihat, kamu nggak bakalan nyesel sama pilihan aku "
Aku berfikir dan teringat sesuatu " Yah,aku ada janji sama mama mau ke butik sepulang sekolah. Gimana kalau malam nya saja?" tanya ku
" Yah " ucap David lesu " Padahal aku udah nyiapin semua nya dari kemarin, sayang kalau kita pergi nya ditunda"
" Ya udah , gimana kalau sekarang aku hubungi mama dulu, biar ke butik nya besok aja " jawabku dan mengambil handphone untuk menghubungi mama
Setelah beberapa kali menghubungi mama,tapi aku tak mendapatkan jawaban.
" Mama kayaknya lagi sibuk deh, nantik bakalan aku coba lagi, lagipula udah aku sms kok " jawabku tersenyum
" Makasih ya Nya, udah mau batalin acara kamu sama nyokap kamu " ucap David pun tersenyum
" Iya, nggak apa-apa kok Vid, kamu santai aja "
" Ya udah, makan gi nasi goreng kamu " ucapnya saat pesanan kami datang.
KANYA POV END
**
Mata ku sedari tadi hanya fokus kepada Kanya, aku menatapnya dan beriringan menatap jam tangan ku.
Jam menunjukkan pukul dua lewat sepuluh menit, aku masih gelisah. Belum ada kepastian dari David atas rencana ku.
" Ya?" panggilku kepada Arya yang duduk disebelahku
" Ada apa? " tanya Arya berbisik
" Coba deh kamu hubungi David, tanya kepastian nya " Ucap ku " Lihat tuh udah jam berapa" aku melanjutkan
" Iya, aku keluar bentar ya" ucap Arya dan beranjak meninggalkan kelas
Beberapa menit Arya diluar kelas, aku masih merasa gugup. Aku tak tahu apakah rencana ini akan berhasil atau tidak.
Disaat Arya masuk kedalam kelas, dia duduk disampingku dan menatapku.
" Ra, sepertinya rencana kita gagal, mama kamu sama sekali nggak jawab telfon dari Kanya, dan sampai sekarang, Kanya belum kasih kepastian sama David " jawab Arya yang membuat ku melihat Kanya
" Jadi maksud nya, mama akan menjemput Kanya sepulang sekolah? " tanya ku yang dijawab anggukan oleh Arya
" Trus gimana sekarang?" tanya ku berbisik, karna tak mau terdengar oleh guru dikelasku
" Yang menabrak mobil mama kamu apa?" tanya Arya
" Sebuah truk" jawabku mengingat
" Ya udah,kita cari truk yang ada di mimpi kamu,dan menunda nya melewati jalan itu" jawab Arya
" Kamu pikir ngampang apa, cari truk yang ada di mimpi aku di Jakarta? Banyak loh Ya, kita sama aja buang waktu. " Jawabku dan memikirkan jalan keluar
" Atau Kanya yang kita tunda untuk bertemu dengan mama kamu " ucap Arya pelan
" Ya? Yang mau kecelakaan itu Mama aku, bukan Kanya. Kalau kita tunda Kanya ketemu sama mama aku, sama aja kita biarin mama kecelakaan. Mama aku kecelakaan saat jemput Kanya, bukan saat bersama Kanya " Jawabku menjelaskan
Arya terlihat berpikir keras, dan akhirnya berbicara
" Satu-satu nya cara adalah--" Ucap Arya terkesan gantung dan menatapku penuh keyakinan.
Bersambung..
Komentar
Posting Komentar